Seorang teman pedagang makanan pernah mau berdagang makanan di depan minimarket (yang paling banyak di seluruh Indonesia tentu Alfamart dan Indomaret), tapi akhirnya tidak jadi. Lumayan harga sewanya, padahal keadaan sedang sepi karena pandemi. Terpaksa cari tempat lain yang GRATISAN, meski memang agak sepi.
Wajar dan logis sih pedagang harus bayar sewa lahan di depan minimarket. Itu lahan milik minimarket dan ada nilai ekonominya. Meski lahan yang digunakan hanya sekitar 1,5 meter x 1 meter. Tapi yang tidak wajar dan tidak logis, semua lahan minimarket milik minimarket (Alfamart dan Indomaret) itu di-GRATIS-kan bagi siapa saja yang datang pertama dan berjaga saat minimarket itu buka. Modal sebuah peluit dan rompi (dishub atau rompi lain), jaga di sana. Tiap motor atau mobil parkir akan keluar, mereka meniupkan peluit, menagih uang parkir. Meskipun terkadang di sana jelas-jelas tertulis PARKIR GRATIS!
Saya jadi heran, pedagang yang sudah keluar modal (modal gerobak, bahan makanan, dan lain-lain), yang mau berusaha mencari nafkah halal, jadi merasa dipersulit. Kalau makanan tidak habis terjual terpaksa dibuang, besok beli bahan makanan baru. Sebenarnya sih tidak dipersulit, memang wajar harus bayar sewa. Tapi bagaimana dengan perlakuan terhadap preman parkir? Lahan 1,5 meter x 1 meter harus bayar, semua lahan milik minimarket diberikan GRATIS kepada preman parkir? Padahal, penyewa tempat (biasanya pedagang kuliner) akan memberi keuntungan kepada pihak minimarket. Dan konsumen yang belanja juga memberikan keuntungan kepada minimarket, mengapa penyewa tempat dan konsumen tidak diberikan prioritas (harga sewa agak murah, konsumen dapat Parkir GRATIS), malah preman parkir "diberi" kebebasan (baca: dibiarkan) menguasai seluruh lahan parkir di depan minimarket, padahal mereka sama sekali tidak memberikan keuntungan, baik untuk minimarket maupun kosumen.
Bukankah tidak ada serupiah pun uang parkir yang masuk ke pemilik minimarket? Mengapa lahan parkir milik minimarket tidak digunakan sebagai penunjang usahanya, Bukankah lebih baik memberikan parkir GRATIS kepada pelanggan? Pelanggan (yang berbelanja) di minimarket inilah yang memberikan keuntungan kepada pihak pemilik minimarket, keuntungan dari pelanggan inilah yang membuat pemilik minimarket dapat mempekerjakan karyawan yang bisa menghidupi keluarganya.
Saya lihat sekarang ini sudah lumayanlah (meski belum banyak) minimarket yang memasang tulisan PARKIR GRATIS. Tapi preman parkir ngeyel dan masih saja berjaga di sana. Seminggu saja di sana dan kalau pelanggan bayar uang parkir, seterusnya lahan itu sudah jadi hak milik preman parkir. Mungkin pengusaha harus koordinasi dengan pihak kepolisian atau lingkungan RT setempat untuk mewujudkan PARKIR GARTIS ini?
Ada beberapa titik (baik Alfamartmaupun Indomaret yang konsisten menjaga lahan parkir mereka tetap GRATIS). Beberapa teman dan pembaca blog ini mengirimkan info minimarket yang Mempertahankan PARKIR GRATIS dari pertama buka sampai sekarang. Selamat untuk Indomaret dan Alfamaret tersebut. Nanti saya akan tampilkan Alfamart dan Indomaret daerah mana yang memberikan fasilitas parkir GRATIS kepada pelanggannya. Saya pasti salah satu pelanggan di sana!
Dulu, pernah ada sebuah Indomaret yang baru buka, saya belanja di sana. Sudah ada tulisan, PARKIR GRATIS, tetapi tetap ada orang yang jaga di sana dengan bermodalkan peluit dan rompi. Saya tidak memberikan uang parkir. Saya kirim SMS ke nomor konak layanan konsumen Indomaret yang terterra di pintu Indomaret tersebut (0811 1500 280). Syukurnya ditanggapi dengan serius dan hingga kini (mungkin sudah lebih dari 5 tahun sejak beroperasi, Indomaret itu tetap menyediakan lahan PARKIR GRATIS. bahkan sekarang tulisan PARKIR GRATIS tidak hanya tulisan di tembok atau di pintu kaca, ada papan khusus yang memasang tulisan "PARKIR GRATIS". Keren!!!
Pernah pula di salah satu Indomaret daerah lain. Kata teman saya, sejak saat dibuka hingga saat itu (sekitar 1 tahun lalu), PARKIR GRATIS. Tapi tiba-tiba saja ada preman parkir yang berdiri di sana. Teman saya sudah mengirimkan pesan SMS kepada nomor kontak yang tertera di pintu Indomaret (0815 1000 0997). Tapi tidak ada tanggapan sama sekali. Menyebalkan! Sekarang, di Indomaret tersebut parkir sudah tidak GRATIS lagi. "Kabar baiknya" lagi, sekarang di sana sering jadi pangkalan ojol. Hahaha....
Saya ada saran kepada pengurus Indomaret Pusat, bagaimana kalau di bagian bawah tiap struk belanja diberi keterangan: PARKIR GRATIS di seluruh Indomaret. Serahkan struk ini jika ada yang meminta uang parkir.
Catatan:
Kalaupun memang harus bayar paarkir, kami (saya dan teman-teman) lebih ikhlas jika lahan parkir ini disewakan saja kepada yang berminat (tapi harga sewanya jangan mahal-mahal, sehingga tarif parkirnya murah, motor Rp 1.000, mobil Rp 2.000). Lalu uangnya ke mana? Iya, masuk ke kas perusahaan saja. Uang ini bisa dikembalikan lagi kepada karyawan (malah akan memotivasi mereka bekerja lebih rajin, misalnya sebagai tambahan saat pembagian THR atau bisa juga untuk bantu mengurangi beban karyawan). Beban karyawan seperti apa? Kami tahu, terkadang ada saja barang hilang akibat pencurian atau mungkin karyawan tak sengaja memecahkan barang dagangan. Kami yakin, itu akan jadi beban karyawan. Uang sewa lahan parkir bisa digunakan untuk hal-hal seperti ini.
Semoga hal ini mendapat tanggapan dari pihak Indomaret dan Alfamart. terima kasih.
Ada satu lagi, ada hal yang paling menyebalkan. Mampir ke Indomaret atau Alfamart mau beli sesuatu, eh barangnya tidak ada. Atau mau ambil uang di ATM BCA, eh sedang error, otomatis kita langsung keluar. Saat menaiki motor, suara peluit sudah menandakan lahan parkir di minimarket itu miliknya, Anda harus bayar. Sangat menyebalkan! Pemilik usaha yang punya minimarket dan lahan parkir di depannya tidak meminta bayaran kepada pelanggannya, justru orang yang tak jelas juntrungannya yang menagih uang parkir.