Sabtu, 04 September 2021

Karyawan Teladan dan Super Kreatif???

Saya terima WA dari nomor: 0856 2422 4935 , isinya seperti ini:  


Selamat Pagi...

Semoga Bapak/ibu sekeluarga Selalu diberikan kesehatan Dan rejeki yang berlimpah. 


Perkenalkan saya Irwan Santika karyawan Indosat Ooredoo.

Menurut data kami, Nomor Bapak/Ibu terdeteksi Masih menggunakan kartu 3G.


Untuk kelancaran dan peningkatan kualitas jaringan maka Kami sarankan Bapak/ibu segera mengganti kartu 3G ke 4G karena dibulan September jaringan 3G Indosat Ooredoo Akan Di Nonaktifkan.


Caranya Gampang,

Segera isi form & cek alamat gerai terdekat di :  https://indosatooredoo.com/portal/id/4gconversion-cjwj


1. Gratis tidak dipungut biaya

2. Kartu 4G Akan dikirim langsung kerumah.

3. Kami akan berikan panduan proses ganti kartu.

4. Dapatkan Bonus Kuota 5GB setelah Ganti kartu.


Pastikan Bapak/ibu TIDAK Membayar/Mentransfer apapun Karena Gratis


Jika Bapak/ibu Masih Ada yang ditanyakan bisa hubungi Kami, kunjungi Galeri Indosat Ooredoo terdekat atau hubungi call center Indosat Ooredoo.


Terima kasih sudah Selalu menggunakan im3 Ooredoo 


Karena ragu dengan WA seperti ini, saya telepon ke Indosat. Jawaban dari pihak Indosat, kami tidak mengirimkan pesan seperti itu dari nomor pribadi. 

Jadi... saya abaikan saja.


Sabtu, 17 April 2021

Anda Ingin Tertipu??? Segera Hubungi Nomor di Bawah Ini

 


0896 7581 0973

Foto agak buram, ini kami salin kalimat lengkap di pengumuman ini:

DIBUTUHKAN

HP 0896 7581 0973 Mitra Usaha Sampingan

PASANG LABEL TUTUP BOTOL MINUMAN LIDAH BUAYA

 1 PAKET ISI 35 PCS UPAH Rp 70.000

3-5 Jtan/ BULAN

HUB. IBU YANI

0896 7581 0973

USAHA DIRUMAH

Di masa pandemi Covid-19, masa yang sulit cari uang. Karyawan banyak yang di-PHK, banyak usaha yang tutup.

Ada iklan seperti  di atas, siapa yang tak tergiur??? Modus ini ada di berbagai kota. Laporan dari teman, sekarang ada di Bandung. Bagi Anda yang melintasi jalan Cibaduyut di Bandung, di sepanjang jalan (di dinding ruko dan dinding gang) Anda tentu akan membaca pengumuman ini. (Pertengahan April 2021, saat bulan Ramadan, saat umat Muslim sedang menjalankan ibadah puasa). Ada laporan, selebaran ini juga ada di dinding-dinding di Jl. Inhoftank, Bandung.

Ternyata modus penipuan ini bukan hal baru, sudah berlangsung lama dan herannya masih bertahan sampai sekarang. Apakah tidak ada yang melaporkan penipuan ini? 

Pasang 1 label tutup botol dibayar Rp 2.000

Bayaran semahal ini (Rp 2.000 itu tarif yang terlalu mahal untuk pekerjaan segampang itu)! Anda patut curiga dan waspada. Kerjaan remeh seperti itu, jika benar (bukan penipuan), pasang 1 label tutup botol Rp 50 pun sudah banyak yang mau.

Pasti ada apa-apanya. Telusuri info di internet dengan Google atau cari di YouTube. 


Coba deh klik link yang dicetak tebal di bawah ini, sebelum Anda datang ke kantornya:

  1. Banyak Orang Merasa Ditipu Dengan Tawaran Kerja Sampingan Rumahan Ini (19 Juni 2019) baca penjelasan dan komentar orang-orang di blog ini
  2. Waspadai Penipuan Berkedok Lowongan Pekerjaan (3 Mei 2019) 
  3. Video: #kerjasampingan​ WASPADA!!! Team Tutup Botol Beraksi Kembali (27 April 2020) Ayo baca semua komentar di video YouTube ini. Para penonton YouTube memberikan info di kota mana dan di mana saja alamatnya, orang-orang yang tertipu curhat di sana, dan lain-lain.     
  4. Kumpulan Video Penipuan Pasang Label Tutup Botol Minuman 
  5. Berita penipuan lowongan kerja berkedok pasang label tutup botol minuman lidah buaya  

 
Teman saya coba kirim pesan WA menanyakan kerja sampingan ini ke Ibu Yani (0896 7581 0973), ini balasannya:

Saya dengan IBU YANI (BCP 2889) 

Bpk/Ibu, jika ingin mempunyai penghasilan tambahan/kerja sampingan kami membuka peluang untuk anda, yaitu memasang tutup label minuman lidah buaya.

#1 PAKET isi 35 pcs (biji) upahnya rp.70.000 *)
#5 PAKET isi 175 pcs (biji) upahnya rp.350.000 *)
Penghasilan bisa 3-5 jt an/ bulan.

Pekerjaan tak terbatas sesuai kemampuan bpk/ibu, jika berminat silakan datang untuk mengikuti  sistem cara kerjanya.

PERSYARATAN : 
Fotocopy KTP (17 s/d 65 tahun) & biaya pendaftaran rp.15.000 tanpa lamaran & ijazah.

Bahan pekerjaan nya diambil ke kantor, kerjakan di rumah dan setorkan kembali ke kantor paling cepat 2 hari, lama 2 minggu setelah mengambil bahan pekerjaan.

UPAH dapat diambil setiap hari/minggu. Jika bpk/ibu berminat & mengikuti syarat ketentuannya bisa langsung kerja.

Silahkan Kunjungi kantor cabang"Kami : 
Hari Senin s/d Sabtu, * jam 09.00 - 15.00 WIB (kecuali hari minggu/tanggal merah libur) 

* BANDUNG*

KANTOR MITRA USAHA BHM 
jl raya banjaran NO.236 A,ANDIR,BALEENDAH,km 11,4 BANDUNG SELATAN (patokan seberang PUSKESMAS BALEENDAH atau samping KEDAI 99)

* CILEDUG/KOTA TANGERANG*

MITRA USAHA BHM
jl.CILEDUG RAYA LARANGAN UTARA NO.81.C (jika dari arah jakarta 100 meter  setelah MC.DONALD_jika dari arah ciledug 100 meteran dari halte busway PURI BETA 1,kantor di sebelah GO PARFUM)TANGERANG

* BEKASI*

KANTOR MITRA USAHA BHM jl.K.H NOER ALI ruko bsk NO.C2(1 km dari MALL METROPOLITAN,pas seberang DOLPHIN KARAOKE atau 500 meter dari RS.BUDI LESTARI) KALIMALANG-BEKASI SELATAN

**BOGOR*

KANTOR MITRA USAHA jl raya parung bogor NO.04,jampang_ kemang(500 meter dr KAHURIPAN,50 meter dr PESONA BATAVIA)

Tunjukan bukti sms/wa ini ke receptionis kantor, bilang bahwa Bpk/Ibu dapat informasi ini dari *IBU YANI ( BCP 2889)
hp/wa:089675810973

Baik Bapak/Ibu kami tunggu kehadirannya di kantor ☺️🙏.


Bagaimana menipunya?

  1. Tidak ada penjelasa secara lengkap di awal. Anda datang disuruh bayar biaya Admin Rp 15.000
  2. Setelah itu Anda akan masuk ke sesi wawancara. Dan untuk dapat kerjaan harus jadi member dulu (biaya member berkisar Rp 270.000 sampai Rp 290.000). Tidak jadi member, tidak dapat kerjaan. Anda stop di sini, rugi Rp 15.000 atau Anda lanjut bayar biaya member untuk rugi lebih banyak lagi? 
  3. Banyak yang berpikir, biarin deh (terlanjur basah) bayar saja Rp 270.000, toh nanti dapat kerjaan dengan penghasilan besar, modal itu akan kembali. Eiiits tidak semudah itu Ferguso.
  4. Kalau sudah jadi member pun, untuk ambil kerjaan lagi, Anda harus cari member dulu (Anda harus membantu mereka menjebak orang lain jadi member dulu). Kalau ada orang yang Anda bawa jadi member, barulah Anda bisa ambil kerjaan). Begitu terus-menerus. Wow...
  5. Intinya: Anda hanya bayar Rp 15.000 Anda sudah tertipu. Anda bayar lagi biaya member, Anda tertipu lagi Rp 270.000 (Anda dapat kerjaan yang dibayar Rp 70.000, sedangkan modal Anda Rp 285.000, jadi Anda masih rugi Rp 215.000).
  6. Anda ingin balik modal atau bahkan untung?  Atau Anda ingin ambil kerjaan lagi untuk pasang label tutup botol minuman lidah buaya lagi? TIPULAH minimal 1 orang dulu (orang itu bayar biaya admin Rp 15.000 + biaya member Rp 270.000 = Rp 285.000 ke perusahaan) barulah perusahaan bisa membayar Anda (kerja pasang 35 label tutup botol minuman lidah buaya Anda dibayar Rp 70.000).
  7. Anda ingin untung besar? TIPULAH orang sebanyak-banyaknya. Semakin besar untung Anda, semakin besar dosa Anda (yang pasti perusahaan ini yang paling berdosa). 
  8. Saran: jika Anda tertipu, biarkan penipu makan uang haram, jangan ikut-ikutan ajak teman Anda gabung. Kesal, jengkel, marah, pasti ada. Ayo aktif sebarkan info ini agar penipu tak bisa menipu lagi.
  9.  

Kerenlah (baca: bajingan) pokoknya penipu ini cari kesempatan dalam kesempitan. Saat pandemi Covid-19 (banyak orang yang mengalami kesulitan ekonomi, habis di-PHK, susah cari kerja). Mereka tawarkan kerja ringan dengan upah menggiurkan.

Dan saat ini sedang bulan puasa atau Ramadan, di kala umat Islam sedang giat-giatnya mensucikan diri, semakin rajin ibadah, memperbanyak pahala, perusahaan (baca: sekelompok penipu ini) sedang gencar-gencarnya melakukan dosa sebanyak-banyaknya. Mereka (para penipu) berlomba-lomba masuk neraka jalur prestasi.


Jika Anda peduli dan berharap tidak ada lagi orang yang tertipu, sebarkan link ini: www.tinyurl.com/awaspenipu ke teman dan saudara Anda yang ada di kontak HP Anda.

Kiriman pesan Anda via WA (baik japri atau ke group WA) mungkin akan menyelamatkan banyak orang dari penipuan ini. Kita semua sedang sudah terpuruk karena masih pandemi Covid-19, jangan biarkan teman-teman kita semakin terpuruk (ada yang kehilangan uang untuk membeli susu anaknya demi memperoleh penghasilan tapi ternyata ditipu, ada yang terpaksa berlebaran tanpa bisa membeli baju baru untuk anaknya karena tertipu, ada yang punya utang gara-gara ingin dapat kerja ini, dan masih banyak lagi). 

Mudah-mudahan mereka segera kena batunya. Memang caranya halus dan samar dalam menipu. Semua hal tentang pekerjaan ini tidak akan dijelaskan di awal. 

Semoga saja ada YouTuber atau polisi atau orang yang mengerti tentang hukum atau dari departemen tenaga kerja yang berani datang (menyamar dengan kamera tersembunyi misalnya) memfilmkan ini semua

Anda yang tinggal sekitar kantor tersebut, mungkin bisa berpartisipasi untuk mengingatkan agar calon-calon korban tidak jadi korban. Di sekitar Anda banyak tertempel kertas pengumuman ini? Musnahkan saja, bila perlu lapor Pak RT dan beritahukan bahwa ini penipuan. Mari kita semua berperan agar tidak lagi jatuh korban. Mari jadi orang baik.

Pak RT tidak percaya??? Ayo Pak RT bersama-sama warga datang ke kantor itu. Saat datang, coba minta penjelasan sedetail mungkin, apakah calon pekerja bisa mendapatkan pekerjaan tanpa harus keluar modal? Jika faktanya untuk setiap kali dapat pekerjaan itu (pasang label pada 35 botol minuman lidah buaya dibayar Rp 70.000), calon pekerja harus bayar lebih dari Rp 200.000, itu jelas penipuan. Masa' orang yang mau cari kerja untuk dapat uang malah harus keluar uang lebih banyak??? Masa calon pekerja justru nombok?

Kalau benar dan bukan penipuan? Warga satu RT bisa dapat pekerjaan mudah dengan bayaran tinggi. Lumayan di masa pandemi Covid-19 ini. Kalau ada pekerjaan seperti in, jangankan diupah Rp 2.000 per botol, diupah Rp 50 atau Rp 100 pun banyak yang antri untuk kerja.

Yang jadi tanda tanya adalah: modus ini sudah berlangsung cukup lama, sekarang masih eksis, dan sampai sekarang masih banyak yang tertipu. Apa artinya? Banyak korban yang tak berani melapor? Banyak orang yang terlalu lugu dan masuk dalam jebakan ini? Atau ....??? 


Cara kerjanya (atau bahasa elit-nya: sistem kerjanya) jelas: Anda ingin dapat uang dari pekerjaan ini (Anda harus bantu mereka menipu orang lain), barulah uang dari yang tertipu itu bisa sedikit Anda nikmati (dan banyak yang mereka nikmati).

Satu orang daftar, mereka terima Rp 285.000, lalu mereka bayar Anda Rp 70.000 (Anda dapat Rp 70.000, itu belum untung mengingat Anda pun sudah keluar uang Rp 285.000), mereka dapat Rp 215.000.

Sekarang Anda sudah tau 'kan dari mana mereka bisa bayar mahal kerjaan receh seperti itu. Setelah Anda terima kerjaan itu (pasang label pada 35 botol minuman lidah buaya), harus dikerjakan di rumah. Padahal dikerjakan di sana, sebentar saja bisa. Mengapa harus di rumah dan 2 hari lagi baru setoru hasil kerja Anda? Karena kalau Anda selesai saat itu juga, Anda bisa terima uang Rp 70.000 dan Anda ingin ambil kerjaan lagi. Dan saat itulah Anda baru sadar ditipu karena harus bawa orang agar jadi member baru bisa dapat kerjaan lagi. 

"Pekerjaan" seperti ini bisa saja berubah tampilan dan melakukan kamuflase (ada usaha lain). Misalnya sekitar 3 tahun lalu pekerjaannya "menempel label es krim" (Anda bisa lihat di video ini: Klik Ini, Anda bisa lihat cantiknya sang pewawancara kerjanya).

Pernah juga membuat amplop, dan nanti bisa berubah pekerjaan lain. Tapi sistem kerjanya akan sama.

Seandainya sistem kerja begini bukan termasuk penipuan dan tak bisa ditangkap, nanti banyak orang akan melakukan modus lowongan kerja seperti ini. 

Orang mencari kerja untuk mendapatkan uang. Anda ikut kerja di sini? Anda bayar Rp 285.000 ke perusahaan untuk mendapatkan uang Rp 70.000 (1 paket pekerjaan yaitu pasang 35 label botol minuman lidah buaya). Uang untuk bayar gaji Anda adalah uang Anda sendiri! Dan itu pun Anda masih rugi Rp 215.000 (ini yang masuk ke perusahaan itu).

Anda ingin dapat paket pekerjaan super remeh dengan bayaran gede yakni Rp 70.000 lagi? Tipu teman Anda untuk daftar ke sana (bayar Rp 285.000). Anda dapat kerjaan dan dibayar Rp 70.000, teman Anda yang baru daftar (baru Anda tipu) dapat pekerjaan dan dibayar Rp 70.000. Berapa keuntungan perusahaan? Rp 285.000 - Rp 70.000 - Rp 70.000 = Rp 145.000

Pekerja harus mengeluarkan uang lebih besar daripada upah yang ia terima. Apakah hal ini dapat dilaporkan ke polisi dan memenuhi unsur penipuan?


Tagar:

#AwasPenipuan #KerjaSampingan #UsahaSampingan #KerjadiRumah #PasangLabelTutupBotol #MinumanLidahBuaya #PenipuanBerkedokLowongan #ModusPenipuan #PudingLidahBuaya #SemogaDitangkapPolisi #MenipuSaatCovid-19 #SemogaPenipuDapatKarma #BulanPuasaBuatDosa #SemogaCepatTertangkap #PenipuMasukNeraka #PenipuMasihAktif #AyoPolisiTangkapPenipu #MakanUangHaram #PenipuMasukNerakaJahanam #BandungTangerangBekasiBogor #CiledugTangerang #HidupTidakBerkah #MenipuOrangKenaAzab #CegahMerekaMenipu  #NerakaUntukPenipuLaknat #JanganBiarkanOrangTertipu #BulanPuasaMasihMenipu #PenipuTerkutuk #LawanPenipu #CariUangDenganMenipu #JanganBiarkanMerekaMenipu #AyoKerjaHalal #JanganMakanUangHaram #AyoCegahPenipuan


Keyword:

Awas Penipuan Kerja Sampingan Usaha Sampingan Kerja di Rumah Pasang Label Tutup Botol Minuman Lidah Buaya Penipuan Berkedok Lowongan Modus Penipuan Puding Lidah Buaya Semoga Ditangkap Polisi Menipu Saat Covid-19 Semoga Penipu Dapat Karma Bulan Puasa Buat Dosa Semoga Cepat Tertangkap Penipu Masuk Neraka Penipu Masih Aktif Ayo Polisi Tangkap Penipu Makan Uang Haram Penipu Masuk Neraka Jahanam Bandung Tangerang Bekasi Bogor Ciledug Tangerang Hidup Tidak Berkah Menipu Orang Kena Azab Cegah Mereka Menipu Neraka Menantimu Penipu Laknat Jangan Biarkan Orang Tertipu Bulan Puasa Masih Menipu Lawan Penipu Cari Uang Dengan Menipu Ayo Kerja Halal Jangan Makan Uang Haram Ayo Cegah Penipuan

Selasa, 01 September 2020

Tak Puas? Putuskan Saja Hubungan dengan Penjual

Sumber foto: Google


Kali ini H yang akan curhat tentang pedagang yang sombong. 

Pembeli adalah raja, begitu ungkapan yang sering kita dengar. Tapi tak semua penjual  memperlakukan pembeli seperti raja. Beberapa kali hal ini saya alami. Marah atau komplain? Ah percuma saja menghabiskan energi untuk itu. Mending kita balas dengan cara tidak lagi membeli barang dagangan mereka. Emang ada pengaruhnya? Terserah deh, mau ada pengaruhnya atau tidak. Jangan beli barang mereka, itu saja yang saya lakukan.


Penjual Bakso yang Rasis???

Penjual bakso ini baru buka warung bakso di dalam kompleks perumahan kami (sebut saja si Manung, penjual bakso ini sering termanung eh termenung). Kami pernah sekali beli di sana untuk dimakan di rumah. Rasanya biasa saja, tidak ada yang istimewa.

Kali ini kami (saya dan suami) mampir dan ingin coba makan di sana. 

"Bang, bakso dua porsi, makan di sini."

"Baksonya habis."

"Oh...," gumam suamiku.

Padahal kami lihat di etalase gerobaknya masih ada mie, bihun, sayur, dan juga bakso. Apakah ada yang pesan banyak untuk dibungkus? Entahlah. Kami berdua pindah ke warung bakso lain, di luar kompleks.

Saat pulang, kami melewati warung bakso si Manung. Eh... ternyata ada yanag sedang makan bakso di sana. Hmmm ... ada yang tidak beres nih. Kalau tadi habis, kok sekarang ada? Kalau tadi habis dan ia mau pulang ambil lagi, mestinya ngomong, "Pak baksonya habis, kalau mau tunggu sebentar, silakan. Sebentar lagi istri saya akan ke sini bawa bakso."

Entahlah apa maksudnya menolak kami makan bakso di sana. Memang sih kami dan penjual bakso itu beda suku. 

Sekian tahun berlalu, warung bakso itu sekarang sudah pindah dari tempat semula (ke tempat yang lebih terpencil dan tak terlihat jika orang melintas di kompleks perumahan). Otomatis dagangannya sekarang lebih sepi. Sementara di dekat tempat lamanya, sekarang ada pedagan bakso baru, bakso Solo. Kami pernah beli di sana dan sampai sekarang langganan.

Buat si Manung, penjual bakso yang menolak kami makan di tempat, jangan khawatir Bang. Kami selamanya tidak akan pernah beli bakso di tempat Anda.


Penjual Bubur yang Menipu

Penjual bubur ini setiap pagi pasti lewat depan rumah, sebut saja namanya Bang Dewo. Sesekali kami beli buburnya untuk sarapan. 

Nah pengalaman yang tidak menyenangkan terjadi pada hari Minggu. Di belakang kompleks perumahan kami ada tempat yang dijadikan pasar kaget. Ada aneka dagangan di sana (pakaian, jajanan, lauk matang, sayur mentah, daging, ikan, dan lain-lain). Nah Bang Dewo juga jualan bubur di sana. 

Karena sudah langganan, kami langsung saja duduk dan pesan dua porsi. Kalau lewat depan rumah, harga bubur per porsi Rp 3.000 (ini sekian tahun yang lalu). Harga saat itu memang Rp 3.000 per posri. Kebiasaan kami, sebelum pesan makanan, biasanya kami tanya harga dulu. Tapi karena ini sudah langganan, kami yakin nggak bakal mahal. Kalaupun naik, paling Rp 3.500 atau Rp 4.000 per porsi. Watu itu kami pesan bubur ayam biasa (tidak pakai telur, hati ampela, dan lain-lain). Hanya pesan bubur bisa.

Selesai makan, kami tanya, "Bang berapa?" 

"Dua belas ribu..." kata Bang Dewo, sambil berjalan pergi untuk mengantar pesanan pembeli lain yang duduk agak jauh.

"Bang, berapa," tanya sang istri yang terlihat ragu dengan harga Rp 6.000 per porsi.

"Dua belas ribu ..." kata suaminya.

Kami pun membayarnya, meski gemas dan ingin tanya apa nggak salah hargnya Rp 6.000 per porsi. Sebenarnya kami yakin, orang lain yang makan di sana tak mungkin diminta bayar Rp 6.000 per porsi. Tapi ya sudahlah, anggap saja apes karena tidak tanya dulu.

Sejak saat itu, kami tidak pernah lagi beli buburnya, meski ia tiap hari lewat depan rumah kami. Dan kebetulan di kompleks perumahan kami ada beberapa penjual bubur. Kami tidak akan beli buburnya lagi karena dendam? "Tidak juga kata suami saya. Selama masih ada orang lain yang jual bubur, kami pasti beli dari orang lain. Kecuali, di dunia ini hanya dia penjual bubur, kita sedang sangat lapar, dan tidak ada penjual makanan lain, pasti kami akan beli bubur Bang Dewo."


Pemilik Warung yang Sombong

Kali ini tentang pemilik warung yang sombong. Sebenarnya Pak Nono adalah warga baru di kompleks perumahan kami. Warungnya lumayan lengkap dan ada fasilitas delivery. Pesan barang besar seperti gas dan air galon, bisa diantar dengan tambahan Rp 1.000 per item.

Selama ini kalau beli gas dan galon ambil sendiri karena warung langganan kami dulu tak ada jasa antar. Jadilah kami pesan dari warung Pak Nono.

Menurut kami, kami adalah pelanggan yang baik, tidak rewel. Selalu bayar tunai, tidak masalah pesanan diantar agak lambat, dan seringnya kalau pesan galon atau gas, sering ada tambah pesan barang lain juga. Suatu hari, ada sedikit masalah. Setelah antar air galon pesanan kami, karyawannya langsung pergi (saya belum sempat hitung uang kembalian). Pas hitung, uang kembalian kurang Rp 6.000. Maka saya langsung kirim pesan via WA, uang kembaliannya kurang. Tidak ada respon, saya coba telepon. Waktu ditelepon, tampaknya Pak Nono sedang sibuk, dia hanya menjawab, "Tadi uang karyawannya sudah bawa uang kembalian pas."

Sorenya, besok, lusa, sama sekali tidak ada respon atas komplain kami. Uangnya sih tak seberapa, hanya Rp 6.000. Tapi responnya menurut kami tidak bagus untuk melayani seorang pelanggan lama.

Akhirnya kami putuskan tidak lagi pesan galon dan gas dari warung Pak Nono. Air galon kami pesan langsung dari agen. Gas kami pesan dari warung lain. Pelayanan tidak baik, pindah saja deh.

Sabtu, 01 Agustus 2020

Nyonya Desi, Pemilik Warung: Tanpa Gosip, Serasa Belum Sip

 Curhat K tentang ibu pemilik warung di kompleks perumahan tempat tinggalnya.

Sumber foto: Google

Warungnya sih biasa saja, seperti warung-warung pada umumnya. Dagangannya cukup lengkap, harganya agak lebih mahal daripada warung lain. 

Saya sih sebenarnya bukan pelanggan tetap, hanya sesekali saja. Biasanya belanja mingguan ke pasar swalayan. Kalau ada bahan kebutuhan memasak yang kurang, ya mampirlah ke warung Bu Desi. Pilihan jatuh ke warung Bu Desi hanya satu, paling dekat dari rumah.

Yang paling menyebalkan kalau mampir ke warung ini, Ibu Desi doyan banget bergosip. Jika Anda seorang presenter acara gosip, Bu Desi wajib Anda kunjungi. Suami siapa yang selingkuh, anak gadis siapa yang sudah berumur tapi belum menikah, suami siapa yang pengangguran dan numpang hidup pada istrinya, dan apa pun yang terjadi pada warga di kompleks ini, dia tau semuanya.

Hal yang paling menyebalkan kalau belanja ke warung Bu Desi, dia lagi asyik ngegosip dengan ibu-ibu yang ngumpul di warungnya. Entah mereka benar-benar belanja atau karena ingin dapat gosip terbaru. Entahlah...

Calon pembeli dicuekin,dia lebih asyik bergosip dari pada melayani pembeli. Menyebalkan!!! Kalau Anda datang, warungnya lagi sepi? Sama menyebalkannya. Dia tidak langsung mengambilkan barang yang Anda beli, dia bertanya tentang keluarga Anda dan menanti jawaban Anda. Suami Anda, anak Anda, tetangga Anda,...

Saya gabung ke ibu-ibu ngegosip? Ogah. Pertama memang tidak suka bergosip. Kedua, suami saya bisa marah besar kalau tau saya sibuk neggosip tapi urusan rumah tangga dan anak terbengkalai.

Hobi banget ngegosip. "Tanpa gosip, serasa belum sip,"mungkin begitu motto hidupnya. Ssst... jangan bilang-bilang ya, saya bilang di sini. Bu Desi selalu sibuk ngegosipin orang lain seolah dia orang yang sempurna. Sedikit info buat Anda, konon kabarnya, anak perempuannya yang sudah menikah, kini statusnsya tak jelas. Dicerai tidak, tapi sudah tak serumah lagi dengan suaminya. Ya jalan masing-masing saja, Entah karena anaknya mandul (sampai berpisah belum punya anak atau anaknya terlalu "jenius" kalau diajak ngobrol agak kurang nyambung.

Ssst... jangan bilang ke Bu Desi ya...

Saya dapat info ini dari ibu-ibu yang marah besar karena ternyata dia juga jadi sasaran gosip saat ia tidak ngumpul dengan ibu-ibu di warung Bu Desi. Sering ngegosip bareng tapi saat tidak hadir, digosipin juga. Ampun dah...

Rabu, 01 Juli 2020

Minimarket Dukung Preman Parkir?




Seorang teman pedagang makanan pernah mau berdagang makanan di depan minimarket (yang paling banyak di seluruh Indonesia tentu Alfamart dan Indomaret), tapi akhirnya tidak jadi. Lumayan harga sewanya, padahal keadaan sedang sepi karena pandemi. Terpaksa cari tempat lain yang GRATISAN, meski memang agak sepi.

Wajar dan logis sih pedagang harus bayar sewa lahan di depan minimarket. Itu lahan milik minimarket dan ada nilai ekonominya.  Meski lahan yang digunakan hanya sekitar 1,5 meter x 1 meter. Tapi yang tidak wajar dan tidak logis, semua lahan minimarket milik minimarket (Alfamart dan Indomaret) itu di-GRATIS-kan bagi siapa saja yang datang pertama dan berjaga saat minimarket itu buka. Modal sebuah peluit dan rompi (dishub atau rompi lain), jaga di sana. Tiap motor atau mobil parkir akan keluar, mereka meniupkan peluit, menagih uang parkir. Meskipun terkadang di sana jelas-jelas tertulis PARKIR GRATIS!

Saya jadi heran, pedagang yang sudah keluar modal (modal gerobak, bahan makanan, dan lain-lain), yang mau berusaha mencari nafkah halal, jadi merasa dipersulit. Kalau makanan tidak habis terjual terpaksa dibuang, besok beli bahan makanan baru. Sebenarnya sih tidak dipersulit, memang wajar harus bayar sewa. Tapi bagaimana dengan perlakuan terhadap preman parkir? Lahan 1,5 meter x 1 meter harus bayar, semua lahan milik minimarket diberikan GRATIS kepada preman parkir? Padahal, penyewa tempat (biasanya pedagang kuliner) akan memberi keuntungan kepada pihak minimarket. Dan konsumen yang belanja juga memberikan keuntungan kepada minimarket, mengapa penyewa tempat dan konsumen tidak diberikan prioritas (harga sewa agak murah, konsumen dapat Parkir GRATIS), malah preman parkir "diberi" kebebasan (baca: dibiarkan) menguasai seluruh lahan parkir di depan minimarket, padahal mereka sama sekali tidak memberikan keuntungan, baik untuk minimarket maupun kosumen. 

Bukankah tidak ada serupiah pun uang parkir yang masuk ke pemilik minimarket? Mengapa lahan parkir milik minimarket tidak digunakan sebagai penunjang usahanya, Bukankah lebih baik memberikan parkir GRATIS kepada pelanggan? Pelanggan (yang berbelanja) di minimarket inilah yang memberikan keuntungan kepada pihak pemilik minimarket, keuntungan dari pelanggan inilah yang membuat pemilik minimarket dapat mempekerjakan karyawan yang bisa menghidupi keluarganya.

Saya lihat sekarang ini sudah lumayanlah (meski belum banyak) minimarket yang memasang tulisan PARKIR GRATIS. Tapi preman parkir ngeyel dan masih saja berjaga di sana. Seminggu saja di sana dan kalau pelanggan bayar  uang parkir, seterusnya lahan itu sudah jadi hak milik preman parkir. Mungkin pengusaha harus koordinasi dengan pihak kepolisian atau lingkungan RT setempat untuk mewujudkan PARKIR GARTIS ini?

Ada beberapa titik (baik Alfamartmaupun Indomaret yang konsisten menjaga lahan parkir mereka tetap GRATIS). Beberapa teman dan pembaca blog ini mengirimkan info minimarket yang Mempertahankan PARKIR GRATIS dari pertama buka sampai sekarang. Selamat untuk Indomaret dan Alfamaret tersebut. Nanti saya akan tampilkan Alfamart dan Indomaret daerah mana yang memberikan fasilitas parkir GRATIS kepada pelanggannya. Saya pasti salah satu pelanggan di sana!

Dulu, pernah ada sebuah Indomaret yang baru buka, saya belanja di sana. Sudah ada tulisan, PARKIR GRATIS, tetapi tetap ada orang yang jaga di sana dengan bermodalkan peluit dan rompi. Saya tidak memberikan uang parkir. Saya kirim SMS ke nomor konak layanan konsumen Indomaret yang terterra di pintu Indomaret tersebut (0811 1500 280). Syukurnya ditanggapi dengan serius dan hingga kini (mungkin sudah lebih dari 5 tahun sejak beroperasi, Indomaret itu tetap menyediakan lahan PARKIR GRATIS. bahkan sekarang tulisan PARKIR GRATIS tidak hanya tulisan di tembok atau di pintu kaca, ada papan khusus yang memasang tulisan "PARKIR GRATIS". Keren!!!

Pernah pula di salah satu Indomaret daerah lain. Kata teman saya, sejak saat dibuka hingga saat itu (sekitar 1 tahun lalu), PARKIR GRATIS. Tapi tiba-tiba saja ada preman parkir yang berdiri di sana. Teman saya sudah mengirimkan pesan SMS kepada nomor kontak yang tertera di pintu Indomaret (0815 1000 0997). Tapi tidak ada tanggapan sama sekali. Menyebalkan! Sekarang, di Indomaret tersebut parkir sudah tidak GRATIS lagi. "Kabar baiknya" lagi, sekarang di sana sering jadi pangkalan ojol. Hahaha....

Saya ada saran kepada pengurus Indomaret Pusat, bagaimana kalau di bagian bawah tiap struk belanja diberi keterangan: PARKIR GRATIS di seluruh Indomaret. Serahkan struk ini jika ada yang meminta uang parkir.


Catatan:

Kalaupun memang harus bayar paarkir, kami (saya dan teman-teman) lebih ikhlas jika lahan parkir ini disewakan saja kepada yang berminat (tapi harga sewanya jangan mahal-mahal, sehingga tarif parkirnya murah, motor Rp 1.000, mobil Rp 2.000). Lalu uangnya ke mana? Iya, masuk ke kas perusahaan saja. Uang ini bisa dikembalikan lagi kepada karyawan (malah akan memotivasi mereka bekerja lebih rajin, misalnya sebagai tambahan saat pembagian THR atau bisa juga untuk bantu mengurangi beban karyawan). Beban karyawan seperti apa? Kami tahu, terkadang ada saja barang hilang akibat pencurian atau mungkin karyawan tak sengaja memecahkan barang dagangan. Kami yakin, itu akan jadi beban karyawan. Uang sewa lahan parkir bisa digunakan untuk hal-hal seperti ini.

Semoga hal ini mendapat tanggapan dari pihak Indomaret dan Alfamart. terima kasih.


Ada satu lagi, ada hal yang paling menyebalkan. Mampir ke Indomaret atau Alfamart mau beli sesuatu, eh barangnya tidak ada. Atau mau ambil uang di ATM BCA, eh sedang error, otomatis kita langsung keluar. Saat menaiki motor, suara peluit sudah menandakan lahan parkir di minimarket itu miliknya, Anda harus bayar.  Sangat menyebalkan! Pemilik usaha yang punya minimarket dan lahan parkir di depannya tidak meminta bayaran kepada pelanggannya, justru orang yang tak jelas juntrungannya yang menagih uang parkir.

Rabu, 01 Januari 2020

Bebas Ngomong Apa Saja


Sumber gambar: Google


Pernahkah Anda mengalamai seperti yang kami alami? Ngobrol ke teman, eh pas ribut, semua omongan kita bocor ke mana-mana. Musuh jadi bertambah.

Menuliskan di diary? Sudah tidak zamannya. Nulis di medsos? Wew, bisa jadi bencana karena UU ITE.

Jadi kami (H, K, C, L) curhat di antara kami saja. Persahabatan kami yang sudah cukup lama dan sudah terbukti, jadi kami saling percaya. Apa yang kami obrolkan dijamin tidak akan keluar.

Nah sekarang kami coba obrolan di antara kami (curhat-curhat kami) dituliskan di blog ini. Kami tidak akan sebut nama (nama orang, nama kota, dan lain-lain). Kami hanya akan menyebut inisial saja. Kalaupun kami menuliskan nama (tentu namanya sudah disamarkan), nama kota (pasti bukan nama sebenarnya).

Jadi, kami tuliskan semua curhat, obrolan, omelan, dan lain-lain di sini tanpa beban. Selain itu, kami juga posting kembali apa saja yang kami temukan dari internet dan kami rasa akan berguna buat kami dan juga Anda.

Anda mau baca, silakan. Tidak baca pun tak masalah. Ini kami buat untuk kami sendiri, untuk menumpahkan semua uneg-uneg agar plong. Hehehe...

Mau tinggalkan komentar? Silakan saja. Mau menggurui kami? Silakan saja. Sebenarnya kami juga tau semua teori, misalnya jangan dendam, jangan memaki, jangan menyumpahi orang. Kami juga tau itu, tapi kami masih manusia biasa. 

Agar Anda tau kami juga tau itu (secara teori), kalau Anda mengalami hal yang tak menyenangkan dan curhat ke kami, kami bisa kok kasih jawaban yang sangat baik. Misalkan ada orang yang jahat kepada Anda (memfitnah Anda, pinjam uang tak mau bayar, misalnya). Apa nasehat kami? Jangan Anda balas memfitnah mereka. Biarkan mereka jahat kepada Anda. Kalau Anda melakukan seperti yang mereka lakukan, Anda sama buruknya dengan mereka. Tidak mau bayar utang? Ikhlaskan saja, relakan saja. Tuhan akan menggantikan uang yang hilang berkali-kali lipat. Apa yang harus dilakukan? Doakan mereka, semoga mereka segera sadar dan menjadi orang baik.

Mudah 'kan? Iya, itu secara teori. Hahaha... 


Salam,


H, K, C, L

Karyawan Teladan dan Super Kreatif???

Saya terima WA dari nomor:  0856 2422 4935  , isinya seperti ini:   Selamat Pagi... Semoga Bapak/ibu sekeluarga Selalu diberikan kesehatan D...